photo qwerty.png

Latest Post

Showing posts with label Kemahasiswaan. Show all posts
Showing posts with label Kemahasiswaan. Show all posts

Cara Mudah Membuat Ringkasan yang Baik

http://bisnisdankeuangan.com/wp-content/uploads/2010/12/menulis-ringkasan-atau-resume.jpgRingkasan merupakan sekumpulan berbagai informasi untuk mempermudah pemahaman. Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang berarti memotong atau memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk singkat. 

Sedangkan menurut Asmi (2004), Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.

Ringkasan berasal dari bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yangdihadirkan dalam jumlah singkat. Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada di dalamtulisan aslinya yang panjang itu.

Bagi anda yang sudah terbiasa membuat ringkasan / rangkuman, mungkin kaidah yang berlaku dalam menulis ringkasan telah tertanam dalam benaknya. Meskipun demikian, tentu perlu diberikan beberapa patokan sebagai pegangan dalam menyusun ringkasan.

Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan dan rangkuman(ikhtisar) yang baik dan benar antara lain:

  1. Bacalah bahan pelajaran secara ringkas. Dalam hal ini kita perlu memperoleh gambaran isi materi secara garis besar.
  2. Membaca uraian materi secara cermat. Dalam hal ini dituntut untuk mengetahui dan menemukan gagasan utama pada setiap paragraf.
  3. Berilah tanda dan catatlah kalimat yang mengandung pokok pikiran dan gagasan utama.
  4. Mulailah menyusun ringkasan. Catatan gagasan utama dikembangkan lagi. Keterangan dari gagasan utama tersebut diuraikan dengan kalimat sederhana dan mudah dipahami.
  5. Menyusun ringkasan ke dalam suatu skema. 
Adapun bebrapa hal yang perlu diperhatikan agar rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan dapat ditulis dengan baik, diantaranya:
  • Dalam menyusun ringkasan, gunakanlah kalimat tunggal. Jika menggunakan kalimat majemuk akan menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel.
  • Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Dan jika rangkaian gagasan yang panjang, hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentra.
  • Besarnya rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.
  • Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada.
  • Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya tanpa ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan dan rangkuman (ikhtisar).
  • Dalam pengungkapan kembali suatu naskah asli menjadi suatu ringkasan, ubahlah sudut pandangnya, agar ringkasan dapat dibedakan dari yang aslinya.
  • Jika suatu ringkasan ditentukan panjangnya, maka penulis harus memperhatikan panjang ringkasan yang diminta/diringkas.

Kiat Menyusun Alur Latar Belakang Masalah Penelitian

Latar belakang masalah penelitian (research background) adalah bagian pertama dan sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah, baik dalam bentuk paper atau tesis. 

Latar belakang masalah penelitian menjelaskan secara lengkap topik (subject area) penelitian, masalah penelitian yang kita pilih dan mengapa melakukan penelitian pada topik dan masalah tersebut (Berndtsson et al., 2008). Sayangnya, tidak banyak mahasiswa yang berhasil membuat latar belakang masalah penelitian dengan baik, sebagian karena masalah penelitiannya memang tidak jelas dan mengada-ada, sebagian lagi karena copy-paste sana sini sehingga alur paragrafnya menjadi kacau, dan sebagian lagi karena gagal melandasi alasan melakukan penelitian itu (males baca literatur). 
  
KIAT 1:. PAHAMI DUA GAYA RESEARCH DI BIDANG COMPUTING
Sebelumnya perlu dipahami bahwa gaya penelitian di bidang komputer (computing) secara umum terbagi dua yaitu gaya Computer Science (CS) dan gaya Information Systems (IS) (Berndtsson et al., 2008). CS memiliki karakteristik penelitian dan isu berhubungan dengan core technology dan perbaikan metode (method improvement). Sedangkan penelitian IS lebih cenderung ke arah isu tentang interaksi teknologi dan sosial, termasuk diantaranya mengukur dan menganalisa kesuksesan penerapan teknologi dan sistem informasi. Tulisan kali ini akan lebih cenderung ke alur latar belakang masalah penelitian bergaya CS, meskipun tetap bisa digunakan untuk penelitian IS.

KIAT 2: MENJAWAB SEMUA PERTANYAAN WHY DI JUDUL
Latar belakang masalah penelitian akan menjawab semua pertanyaan MENGAPA (WHY) dari judul penelitian kita. Untuk mempermudah penjelasan, saya akan gunakan, terjemahkan dan revisi paper penelitian (Fei et al, 2008) untuk contoh paper yang kita bahas. Karena judul penelitiannya adalah Prediksi Produksi Padi dengan menggunakan Support Vector Machine berbasis Particle Swarm Optimization, maka latar belakang masalah harus bisa menjawab pertanyaan:
  1. mengapa padi?
  2. mengapa prediksi produksi padi?
  3. mengapa support vector machine?
  4. mengapa particle swarm optimization?
Bagaimana cara menguraikan jawaban dari pertanyaan 1-4, akan disajikan dalam contoh latar belakang masalah di bawah.

KIAT 3: POLA ALUR DAN POKOK PIKIRAN PARAGRAF
Kunci dari keberhasilan menyusun latar belakang masalah penelitian seberapa komprehensif kita merangkumkan penelitian kita. Tulisan yang baik adalah bahwa dengan hanya membaca latar belakang masalah, orang langsung bisa memahami, apa yang kita lakukan pada penelitian kita. Untuk bisa mencapai itu, pokok pikiran seluruh paragraf pada latar belakang masalah penelitian harus memuat dan mengikuti 6 pola alur berikut. Untuk mempermudah mengingat, saya biasanya menggunakan singkatan OMKKMASASOLTU.
  1. obyek penelitian (O)
  2. metode-metode yang ada (M)
  3. kelebihan dan kelemahan metode yang ada (KK)
  4. masalah pada metode yang dipilih (MASA)
  5. solusi perbaikan metode (SOL)
  6. rangkuman tujuan penelitian (TU)
Contoh penerapan pola OMKKMASASOLTU ini, akan cepat dipahami melalui contoh latar belakang masalah yang saya uraikan di bawah.

KIAT 4:  BELAJAR MENULIS DENGAN ATM
Cara paling cepat dan manjur supaya kita mahir menulis paper ilmiah dan tesis adalah dengan melakukan ATM (Amati-Tiru-Modifikasi). Banyak baca paper, lihat bagaimana para peneliti menuliskan hasil penelitian mereka, tiru alurnya tapi tidak nyontek kalimatnya, dan modifikasi pelan-pelan di tulisan yang kita buat. Jangan lupa memilih paper yang dipublikasikan di journal yang berkualitas, karena sudah menjadi rule-of-thumb dalam dunia penelitian bahwa 80-90% paper ilmiah di dunia ini disajikan dengan buruk. Paling tidak supaya tidak tersesat dalam studi literatur, patokan paper yang berkualitas adalah masuk di journal yang terindeks oleh ISI atau SCOPUS, dan memiliki nilai skor yang tinggi untuk penghitungan Journal Impact Factor, Eigenfactor Score, Scimago Journal Rank, atau Source Normalized Impact per Paper. Journal ilmiah di Indonesia untuk bidang computing yang masuk kriteria ini,  hanya Telkomnika yang diasuh mas Tole Sutikno cs dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, karena sudah mulai terindeks oleh SCOPUS.

Sebagai contoh, perhatikan latar belakang masalah pada tulisan berikut ini. Untuk mempermudah memahami penjelasan, (warna biru) saya berikan untuk memberi petunjuk bahwa paper tersebut menjawab pertanyaan why di judul sesuai dengan KIAT 2, dan [warna merah] saya berikan untuk memberi penjelasan bagaimana paragraf mengikuti alur dan pokok pikiran paragraf yang ada di KIAT 3. Perhatikan juga bahwa setiap kalimat yang mengandung jawaban dari pertanyaan why atau berupa klaim dan definisi, harus merujuk atau melakukan sitasi (citation) ke literatur sebagai landasan dari klaim yang dilakukan. Daftar referensi dari paper (Fei et al., 2009) tidak saya tampilkan, karena poin penting yang ingin saya sampaikan adalah masalah bagaimana alur kalimat dan paragrafnya.
Prediksi Produksi Padi dengan menggunakan Support Vector Machine berbasis Particle Swarm Optimization
Latar Belakang Masalah
Padi adalah komoditas yang penting di china, karena tingkat produksinya tinggi (FAO Report, 2009) (1. mengapa padi?). Produksi padi perlu diprediksi dengan akurat, karena hasil prediksi yang akurat sangat penting untuk membuat kebijakan nasional (Traill, 2008) (2. mengapa prediksi produksi padi?). [1. obyek penelitian]
Metode prediksi rentet waktu seperti Support Vector Machine (SVM) (Yongsheng, 2008), Neural Network (NN) (Tseng, 2007) dan Grey Model (GM) (Wu, 2007) diusulkan oleh banyak peneliti (Huifei, 2009) untuk prediksi produksi padi. [2. metode-metode yang ada]
NN memiliki kelebihan pada prediksi nonlinear, kuat di parallel processing dan kemampuan untuk mentoleransi kesalahan, tapi memiliki kelemahan pada perlunya data training yang besar, over-fitting, lambatnya konvergensi, dan sifatnya yang local optimum (Rosario, 2007). GM punya kelebihan di tingginya akurasi prediksi meskipun menggunakan data yang sedikit, akan tetapi GM memiliki kelemahan pada prediksi data yang sifatnya naik turun secara fluktuatif seperti pada data produksi padi (Wu, 2007). [3. kelebihan dan kelemahan metode yang ada]
SVM dapat memecahkan masalah NN dan GM, yaitu over-fitting, lambatnya konvergensi, dan sedikitnya data training (Vapnik, 2005), yang mana ini tepat untuk karakteristik data produksi padi pada penelitian ini (3. mengapa support vector machine?). Tetapi SVM memiliki kelemahan pada sulitnya pemilihan parameter SVM yang optimal (Coussement, 2008). [4. masalah pada metode yang dipilih]
Particle Swarm Optimization (PSO) adalah metode optimisasi yang terbukti efektif digunakan untuk memecahkan masalah optimisasi multidimensi dan multiparameter pada pembelajaran pada machine learning seperti di NN, SVM, dan classifier lain (Brits, 2009) (4. mengapa particle swarm optimization?). [5. solusi perbaikan metode]
Pada penelitian ini PSO akan diterapkan untuk pemilihan parameter SVM yang sesuai dan optimal, sehingga hasil prediksi lebih akurat. [6. rangkuman tujuan penelitian]
KIAT 5: RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN
Ketika kita telah berhasil menyusun latar belakang masalah yang baik seperti di atas, masalah dan tujuan penelitian sudah pasti dapat kita rangkumkan dengan baik. Di Indonesia masalah penelitian, biasanya dirangkumkan dalam format identifikasi masalah (problem statement) dan rumusan masalah (research question).  Jadi sebagai kelanjutan dari latar belakang masalah di atas, kita bisa rangkumkan masalah dan tujuan penelitian sebagai berikut:
Masalah Penelitian (Problem Statement atau Research Problem):
SVM adalah algoritma yang memiliki performa sangat baik untuk prediksi rentet waktu, karena dapat memecahkan masalah over-fitting, lambatnya konvergensi, dan sedikitnya data training. Tetapi SVM memiliki kelemahan pada sulitnya pemilihan parameter yang optimal karena harus dilakukan secara trial and error, sehingga menyebabkan tingkat akurasi prediksi menjadi rendah
Pertanyaan Penelitian (Research Question):
Seberapa tinggi akurasi metode SVM apabila PSO diterapkan pada proses pemilihan parameter yang optimal?
Alternatif research question lain yang bisa digunakan adalah seperti di bawah:
  • Bagaimana peningkatan akurasi SVM apabila PSO diterapkan pada proses pemilihan parameter yang optimal?
  • Bagaimana pengaruh penerapan PSO pada pemilihan parameter yang optimal pada akurasi metode SVM?
Tujuan Penelitian (Research Objective):
Menerapkan PSO untuk pemilihan parameter yang optimal pada SVM, sehingga dapat meningkatkan akurasi hasil prediksi
KIAT 5 mengakhiri artikel ini, dan saya ucapkan selamat apabila artikel saya berhasil mengubah anda  menjadi mahasiswa yang tidak galau lagi :). Kalaupun tetap masih bingung, atau terlanda masalah lain dan ingin berdiskusi lebih lanjut, silakan bergabung ke grup Akademia Informatika ini.

REFERENSI
  1. Christian W. Dawson, Project in Computing and Information System a Student Guide 2nd Edition, Addison-Wesley, 2009
  2. Mikael Berndtsson, J̦rgen Hansson, Bj̦rn Olsson, Bj̦rn Lundell, Thesis Projects РA Guide for Students in Computer Science and Information System 2nd Edition, Springer-Verlag London Limited, 2008
  3. Sheng-Wei Fei, Yu-Bin Miao and Cheng-Liang Liu, Chinese Grain Production Forecasting Method Based on Particle Swarm Optimization-based Support Vector Machine, Recent Patents on Engineering 2009, 3, 8-12

Konsep Dasar dan Macam-Macam Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi. 

Suatu penelitian mempunyai rancangan penelitian (research design) tertentu. Rancangan ini menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara bagaimana data tersebut dihimpun dan diolah. Tujuan rancangan penelitian adalah melalui penggunaan metode penelitian yang tepat, dirancang kegiatan yang dapat memberikan jawaban yang teliti terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.

1. Penelitian kuantitatif
Penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode penelitian yang dapat dimasukan ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat noneksperimental, yaitu metode : deskriptif, survai, ekspos facto, komparatif, korelasional dan penelitian tindakan.

a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau, misalnya : berapa lama anak-anak usia pra sekolah menghabiskan waktunya untuk nonton TV
Penelitian deskriptif, bisa mendeskripsikan sesuatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya. Penelitian demikian disebut penelitian perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian perkembangan ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu, dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.

b. Penelitian survai
Survai digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada 3 karakter utama dari survai : 1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti : kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi; 2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi; 3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Tujuan utama dari survai adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi.

c. Penelitian Ekspos Facto
Penelitian ekspos fakto (expost facto research) meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan (dirancang dan dilaksanakan) oleh peneliti. Penelitian hubungan sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi, misalnya penelitian tentang pemberian gizi yang cukup pada waktu hamil menyebabkan bayi sehat.

d. Penelitian Komparatif
Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti. Dalam Penelitian ini pun tidak ada pengontrolan variabel, maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan diantara variabel-variabel yang diteliti.

e. Penelitian korelasional
Penelitian ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Misalnya : Penelitian tentang korelasi yang tinggi antara tinggi badan dan berat badan, tidak berarti badan yang tinggi menyebabkan atau mengakibatkan badan yang berat, tetapi antara keduanya ada hubungan kesejajaran. Bisa juga terjadi yang sebaliknya yaitu ketidaksejajaran (korelasi negatiif), badanya tinggi tapi timbangannya rendah (ringan).

f. Penelitian tindakan
Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun perbaikan hasil kegiatan. Misalnya : Guru-guru mengadakan pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas, kepala sekolah mengadakan perbaikan terhadap manajemen di sekolahnya.

g. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan (research and development), merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk (Borg,W.R & Gall,M.D.2001). Metode ini banyak digunakan di dunia industri. Industri banyak menyediakan dana untuk penelitian mengevaluasi dan menyempurnakan produk-produk lama, dan atau mengembangkan produk baru. Dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk mengembangkan buku, modul, media pembelajaran, insttrumen evaluasi, model-model kurikulum, pembelajaran, evaluasi, bimbingan, managgemen, pengawasan, pembinaan staff, dll.

2. Penelitian kuantitatif Eksperimental
Penelitian Eksperimental merupakan penelitian yang palin murni kuantitatif, karena semua prinsip dan kaidah-kaidah penelitian kuantitatif dapat diterapkan pada metode ini. Penelitian Eksperimental merupakan penelitian labolatorium, walaupun bisa juga dilakukan diluar labolatorium, tetapi pelaksanaannya menerapkan prinsip-prinsip penelitian labolatorium, terutama dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalanya eksperimen. Metode ini bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang dipengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). Ada beberapa variasi dari penelitian eksperimental, yaitu : eksperimen murni, eksperimen kuasi, eksperimen lemah dan subjek tunggal.

a. Eksperimen murni
Eksperimen murni (true experimental) sesuai dengan namanya merupakan metode eksperimen yang paling mengikuti prosedur dan memenuhi syarat-syarat eksperimen. Prosedur dan syarat-syarat tersebut, terutama berkenaan dengan pengontrolan variabel, kelompok control, pemberian perlakuan atau manipulasi kegiatan serta pengujian hasil. Dalam eksperimen murni, kecuali variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel dependen, semua variabel dikontrol atau disamakan arakteristiknya.

b. Eksperimen semu
Metode eksperimen semu (qusi experimental) pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan.

c. Eksperimen Lemah
Eksperimen lemah (weak experimental) merupakan metode penelitian eksperimen yang desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada pengontrolan variabel sama sekali. Sesuai dengan namanya, eksperimen ini sangat lemah kadar validitasnya, oleh karena itu tidak digunakan untuk penelitian tesis dan disertasi juga skipsi sebenarnya.

d. Eksperimen subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.Dalam pelaksanaan eksperimen subjek tunggal, variasi bentuk eksperimen murni, kuasi atau lemah berlaku.

3. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan mengungkap (to describe and explore) dan keduan menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain). Kebanyakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan eksplanatori.
Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua macam, kualitatif interaktif dan non interaktif. Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya.

a. Studi Etnografik
Studi etnografik (ethnographic studies) mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok social atau sistem. Proses penelitian etnografik dilaksanakan di lapangan dalam waktu yang cukup lama, berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah dengan para partisipan, dalam berbagai bentuk kesempatan kegiatan, serta mengumpulkan dokumen-dokumen dan benda-benda (artifak).

b. Studi Historis
Studi Historis (historical studies) meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu. Peristiwa-peristiwa sejarah direka-ulang dengan menggunakan sumber data primer berupa kesaksian dari pelaku sejarah yang masih ada, kesaksian tak sengaja yang tidak dimaksudkan untuk disimpan, sebagai catatan atau rekaman, seperti peninggalan-peninggalan sejarah, dan kesaksian sengaja berupacatatan dan dokumen-dokumen.

c. Studi Fenomenologis
Fenomenologis mempunyai dua makna, sebagai filsafat sain dan sebagai metode pencarian (penelitian). Studi fenomenologis (phenomenological studies) mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan.Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman-pengalaman dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian fenomenologis adalah mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tersebut.

d. Studi Kasus
Studi kasus (case study) merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu “kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut.

e. Teori Dasar
Penelitian teori dasar atau sering juga disebut penelitian dasar atau teori dasar (grounded theory) merupakan penelitian yang diarahkan pada penemuan atau minimal menguatan terhadap suatu teori.

f. Studi Kritis
Dalam penrelitian kritis, peneliti melakukan analitis naratif, penelitian tindakan, etnografi kritis, dan penelitian feminisme. Penelitian mereka diawali dengan mengekspos masalah masalah manipulasi, kesenjangan dan penindasan sosial.

g. Penelitian noninteraktif
Penelitian noninteraktif (non interactive inquiry) disebut juga penelitian analitis, mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen. Peneliti menghimpun, mengidentifikasi, menganalisis, dan mengadakan sintesis data, untuk kemudian memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diamati.

Minimal ada 3 macam penelitian analitis atau studi noninteraktif, yaitu analisis : konsep, historis, dan kebijakan. Analisis konsep, merupakan kajian atau analisis terhadap konsep-konsep penting yang diinterpretasikan pengguna atau pelaksana secara beragam sehingga banyak menimbulkan kebingungan, umpamanya : cara belajar aktif, kurikulum berbasis kompetensi dll.

Menentukan Tema Penelitian

Tema Penelitian - Pada dasarnya penelitian merupakan pengolahan, pencarian ataupun penganalisasian sebuah objek yang hendak dilakukan dengan berdasarkan teori maupun cara sistematis guna mendapatkan jawaban dari suatu masalah yang ada. Lalu apa itu tema penelitian? Jadi untuk melakukan sebuah penelitian memang diharuskan menentukan tema maupun judul penelitian. Untuk tema sendiri merupakan pokok masalah atau pokok pikiran yang dikemukakan ke dalam sebuah penelitian.

Dalam menentukan tema juga harus di pikirkan baik-baik jauh sebelum proses penelitian itu dimulai, karena tema itulah yang akan menjadi batasan atas penelitian yang hendak di lakukan. Namun sering kali kita salah mengartikan antara tema dan judul, sebab judul itu yang akan menjadi nama dari hasil penelitian yang dilakukan, jadi ada baiknya untuk judul dipikirkan setelah penelitian itu selesai.
Terkadang menentukan tema penelitian masih menjadi permasalahan bagi peneliti pemula. Lantas bagaimana solusinya? Nah, yang harus anda perhatikan untuk menentukan tema sebuah penelitian yaitu :
  • Ketahuilah dan tentukanlah apa yang menjadi minat Anda, Hal ini memang penting, sebab melakukan penelitian itu juga tidak mudah dan pasti akan ada masalah, membutuhkan biaya serta membutuhkan
tenaga dan usaha. Semua itu akan berat untuk dilakukan apabila kita melakukan sesuatu hal yang tidak kita minat.
  • Melakukan studi pustaka, Hal ini harus kita lakukan, karena buat apa melakukan suatu penelitian yang pernah atau sudah di publikasikan? Tentu apa yang kita lakukan menjadi sia-sia dan bahkan mungkin kita dituduh menjiplak. Jadi baca semua penelitian yang telah di publikasikan untuk mencegah terjadinya duplikasi. Itulah mengapa studi pustaka perlu dilakukan.
  • Perhatikan sikon dan budget, Ini yang harus diperhatikan khususnya untuk peneliti pemula, kebanyakan ingin melakukan penelitian yang muluk-muluk namun tidak punya cukup biaya maupun atmosfer yang bisa mendukung. Untuk atmosfer bisa berupa sumber referensi, pembimbing, peralatan, termasuk sulit tidaknya dalam melakukan penelitian tersebut
  • Langkah kedua dan ketiga sangat erat kaitannya, jadi setelah kita mengetahui pasti mengenai kondisi atmosfer yang riil di sekitar kita, khususnya biaya. Maka dengan membaca semua pustaka yang ada, dari situ kita bisa memiliki gambaran mengenai tema penelitian apa yang dapat kita lakukan di tempat kita. Apabila memang ingin melakukan pengulangan, maka lakukanlah sekiranya yang mempunyai muatan lokal yang kuat.
  • Langkah terakhir, baca dan lihat hasil diskusi pada pustaka yang kita miliki. Dari sini kita bisa mendapatkan ide yang bagus dan pas untuk tema penelitian yang hendak kita lakukan. Jadi apabila anda berbakat, maka anda juga bisa mendapatkan ide tema yang benar-benar masih original.

Macam-Macam Metode Penelitian

Metode penelitian adalah rangkaian dari cara / kegiatan pelaksanaan penelitian dan didasari oleh pandangan filosofis, asumsi dasar, dan ideologis serta pertanyaan dan isu yang dihadapi. Sebuah penelitian memiliki rancangan penelitian tertentu. Rancangan ini menjelaskan prosedur / langkah-langkah yang harus dijalani, waktu penelitian, kondisi data dikumpulkan, sumber data serta dengan cara apa data tersebut dibuat dan diolah. Tujuan dari rancangan ini adalah menggunakan metode penelitian yang baik dan tepat, dirancang kegiatan yang bisa memberikan jawaban yang benar terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Berikut macam-macam metode penelitian :

1. Penelitian kuantitatif
Penelitian ini didasari oleh suatu filsafat positivisme yang mengacu pada fenomena-fenomena objektif serta dikaji secara kuantitatif. Memaksimalkan objektivitas desain dalam penelitian dengan memakai angka-angka, struktur, pengolahan statistik, dan percobaan terkontrol. Di dalam penelitian kuantitatif ada beberapa metode yakni : deskriptif, survei,
komparatif, penelitian tindakan, korelasional, dan ekspos facto.
  • Penelitian deskriptif = penelitian deskriptif merupakan sebuah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang ada, dan yang sedang berlangsung saat ini maupun yang lampau. Seperti : berapa lama orang dewasa menghabiskan waktunya untuk bekerja. Penelitian deskriptif, dapat menjelaskan sesuatu kondisi saja, namun dapat juga menjelaskan keadaan da dalam langkah-langkah perkembangannya. Penelitian yang demikian disebut dengan penelitian perkembangan ( developmental studies ). Ada 2 sifat di dalam penelitian perkembangan yakni longitudinal / sepanjang waktu dan cross sectional / dalam potongan waktu.
  • Penelitian survei = metode survei digunakan untuk mendapatkan informasi dalam bentuk opini dari sejumlah orang terhadap isu dan topik tertentu. Dalam survei ada 3 karakter utama yaitu 1) informasi dikumpulkan dari kelompok besar orang yang digunakan untuk menjelaskan beberapa aspek tertentu. 2) informasi dikumpulkan lewat pengajuan pertanyaan (biasanya tertulis). 3) informasi yang didapat dari sampel, tidak dari populasi. Tujuan dari survei adalah untuk mengetahui gambaran umum dari populasi. 
  • Penelitian ekspos facto = metode yang meneliti hubungan antara sebab dan akibat. Penelitian ini dilakukan terhadap program, kejadian / kegiatan yang sudah berlangsung / telah terjadi. Seperti penelitian tentang pemberian gizi pada waktu hamil bisa menyebabkan bayi sehat.
Di atas adalah sedikit penjelasan mengenai macam-macam metode penelitian. Semoga berguna.

Tips Penting Mahasiswa dalam Melakukan Revisi TA/Skripsi

Revisi Tugas Akhir
Topik kali ini bener-bener mahasiswa banget. Biasanya kalau ujian akhir semester udah dekat, kamu berasa dikejar deadline tugas-tugas dosen yang menggunung. Itu masih ringan, karena kaum yang ‘ngenes’adalah mahasiswa tingkat akhir yang dikejar deadline skripsi. Nah, bagi kamu-kamu yang sedang dikejar deadline skripsi, anggap saja kamu beruntung, karena dengan mengikuti tips-tips di bawah ini, niscaya kamu akan selamat dan lancar jaya ketika mengerjakan skripsimu. 

Apa rencanamu?

Dengan begitu banyak hal untuk diperbaiki dalam waktu yang singkat, kamu sangat perlu berpikir hati-hati tentang bagaimana, kapan dan apa yang perlu kamu revisi. Buat jadwal revisi, seimbangkan subjek, identifikasi topik penting yang perlu untuk diperbaiki, dan tuliskan berapa banyak ujian yang akan kamu hadapi (jika ada).


Jangan suka menunda

Sementara beberapa mahasiswa memang tampak seperti mendapat hidayah dari langit pada menit-menit terakhir menjelang ujian ataupun deadline, dan hal ini diterima secara luas bahwa bagi kebanyakan dari kita, ini sebenarnya bukanlah cara terbaik untuk menghadapi ujian. Alokasikan waktu setidaknya 2-3 minggu untuk setiap ujian yang akan kamu hadapi, dan mulailah revisian lebih awal untuk menghindari begadang larut malam di perpustakaan! Kan serem juga di perpustakaan sendirian malem-malem.


Buat warna-warni 

Nah, kegiatan ini biasanya kebanyakan dilakukan cewek-cewek. Kadang-kadang ini cukup membantu dan terlihat kreatif ketika revisian–ya, kenapa gak mencoba menggunakan warna untuk membuat revisianmu lebih efektif? Telusuri tulisanmu dan berikan stabilo atau apapun yang warna-warni. Biasanya, warna yang umum dipakai adalah hijau, kuning, dan merah muda.


Jangan buang waktu

Berhenti menunda-nunda dan mulai fokus. Menjauhlah dari Facebook, berhenti beresin kamar kos yang berantakan, dan berhenti sms-in teman-temanmu, dan beri tahu mereka kalau kamu bener-bener kerja keras demi ujian ini. Tetap positif dan tetap fokus!


Bikin 'contekan' 

Bikin contekan ini untuk revisi ya, bukan untuk ujian. Bikinlah contekan atau catatan kecil berisi poin dan ide-ide yang bisa kamu lihat dengan cepatkalau kamu sedang revisian dengan dosen. Bikin lembar contekan itu bagus, soalnya kamu bisa minta teman untuk menguji pengetahuanmu di pelajaran/kuliah yang kamu inginkan, dan kamu bisa melihat kertas contekan ini sebelum ujian dimulai.


Buat 'revisi lingkungan'

Menyingkirkan semua gangguan merupakan hal yang sangat penting demi kelancaran pekerjaan. Pastikan dirimu merasa nyaman dan bisa fokus pada pekerjaan. Ketahui juga kapan waktu yang baik untukmu belajar, dan pastikan semua orang dalam hidupmu tahu kalau kamu juga perlu belajar, sehingga mereka tidak mengganggu kelangsungan hidupmu. Jika lingkungan kamu nggak mendukung, pergilah ke perpustakaan, jangan ke mbah dukun. Sekali-kali, JANGAN!


Berhenti panik 

Banyak mahasiswa yang khawatir sampai-sampai mereka akhirnya tidak melakukan pekerjaan karena nggak tahu harus ngelakuin apa dan mulai dari mana! Kebanyakan mikir dan telalu menekan kinerja otak menjadi pressure cooker itu tidak baik. Jangan takut dan jangan lupa bahwa otak kamu juga butuh istirahat.


Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain 

Khawatir bahwa teman-teman seperjuanganmu ternyata merevisi lebih keras dari yang kamu dapat menjadi kontra-produktif. Jangan merasa tertekan kalau kamu tidak menghabiskan 24 jam sehari di perpustakaan, atau nggak mengerjakan semua makalah 90 kali seperti teman-temanmu. Tetap fokus pada rencana revisi sendiri dan biarkan teman-temanmu khawatir tentang skripsi mereka sendiri.


Meminta bantuan 

Jangan dikira memperbaiki somethingwe usually call 'skripsi' adalah hal mudah. Revisi itu sulit. Dibutuhkan banyak fokus dan kerja keras, dan bagi banyak mahasiswa, hal ini bisa menjadi penyebab utama stress dan galau akut, serta benar-benar dapat menyebabkan mereka mendapatkan nilai yang jelek banget jika berbenturan dengan jadwal ujian. Jangan takut untuk meminta dukungan dari teman ataupun dosen.

Khusus untuk yang sedang skripsian, jangan kecewa dulu kalo ternyata setelah menjalani sidang dan setelah pengumuman hasil, rupanya kamu lulus tetapi dengan revisi/perbaikan. Cukup pasang hashtag #AkuRapopo. Ada sedikit tips dan saran (dan kasih sayang) kalo kamu terpaksa harus revisi skripsi/penelitian. Untuk memudahkan, revisi bisa dibagi menjadi 3 kategori:

1. Revisi Non Teknis 
2. Revisi Teknis 
3. Rombak Ulang

Revisi Non Teknis 

Biasanya inilah hal nyebelin yang terjadi kalo dosen pembimbing perfeksionis minta ampun. Yang seperti ini biasanya dilakukan oleh dosen-dosen penguji senior. Sebenernya, nggak ada kesalahan yang fatal di dalam skripsi, cuma karena mereka biasanya gak mau kehilangan muka dengan meluluskan mahasiswa begitu saja, alasan untuk ‘menyalahkan’ skripsi kita ada-ada saja.
Biasanya yang direvisi pun bersifat ecek-ecek (gak penting) seperti tanda baca, kalimat baku yang dipergunakan, kurang referensi/literatur pendukung, dan sebagainya.

Tipsnya adalah: 

- Jangan sekali-kali menunda-nunda revisi ke dosen jenis ini. Semakin ditunda, maka akan semakin molor dan kamu nggak akan selesai-selesai revisian dengan dosen menyebalkan jenis ini. Cepat digarap dan kemudian ajukan ke dosen untuk disetujui.
- Dosennya sibuk? Kejar terus, menangkan hatinya. Kalau perlu, apelin ke rumahnya.
- Jika tidak begitu paham seputar tanda baca dan EYD-EYD, tanya senior, deh. Belajar online juga bisa,atau jangan males buka KBBI.
- Bingung cari referensi/literatur tambahan? Ada triknya. Kamu cari penelitian/skripsi yang mirip-mirip dengan milikmu. Ambil aja referensi tambahannya dari situ. Oke. Cara ini seems tidak baik.

Revisi Teknis 

Revisi teknis sedikit lebih berat daripada non teknis, karena revisi teknis itu berkaitan dengan isi skripsi atau penelitianmu. Biasanya terjadi jika dosen penguji tidak terlalu puas dengan hasil akhir atau kesimpulan dari skripsi/penelitian kita. Terasa sedikit berat, tapi dengan ketekunan dan kecerdikan dijamin nanti bisa kelar.

Tipsnya adalah: 

- Cermati dengan baik apa saja yang harus direvisi. Nggak usah kerajinan dengan menggali-gali dan menanyakan hal-hal yangtidak berkaitan dengan revisi itu.
- Masih bingung juga? Gak ada salahnya minta bimbingan lagi dari dosen pembimbing kita plus nanya-nanya sama dosen penguji soal kekurangan kita.
- Musuh utama revisi adalah‘kemalasan’. Semakin susah revisinya semakin malas. Jangan males, lah. Semakin kamu rajin, dosen pembimbing juga akan semangat bantu kamu revisi. Alhasil revisi cepet tuntas. 


Rombak ulang

Kalau yang ini parah banget, tapi biasanya juga jarang banget. Biasanya kalau udah disuruh rombak ulang, artinya kita dinyatakan tidak lulus, atau kalopun lulus nilai kita C/D. Rombak ulang itu terjadi karena: 

- Kamu dan dosen pembimbing dari awal udah nggak kompak.
- Kamu dapat dosen pembimbing yang nggak paham sama sekali tentang skripsi/penelitian kamu, tapi tetep nekad mau membimbing.
- Dosen pembimbingmu punya prinsip "terserah kamu deh". Pertama-pertamanya sih enak, lama-lama jadi bumerang saat sidang. 
Tipsnya adalah: 
- Sekali lagi, nggak usah nge-down. Tetaplah pede aja ngerjain revisinya.
- Walaupun namanya rombak ulang, namun biasanya yang dirombak adalah antara BAB 3, 4, dan 5 saja. Pendahuluan dan Landasan Teori biasanya tidak terlalu diutak atik.
- Coba minta saran dari dosen penguji, di mana saja kesalahanmu.


Setelah mengetahui dan membaca tips-tips di atas, maka silakan kamu coba untuk dipraktekkan. Semoga sukses!

5 Problem yang Sering Ditemui Mahasiswa & Cara Mengatasinya

Mahasiswa. Kebanyakan siswa SMA yang akan lulus berpikir bahwa menjadi mahasiswa itu bagaikan terbang bebas di atas awan. Padahal faktanya, jadi mahasiswa itu nggak selalu menyenangkan, dan isinya bukan hanya tentang main-main dengan teman doang. Berbagai tekanan, dikejar deadline, kehabisan duit, apalagi kalau tinggal jauh dari keluarga, dan pekerjaan sampingan yang mungkin dilakukan tiap minggunya, jelas akan membuatmu stres, pake banget.
Kebimbangan Mahasiswa
Ada beberapa masalah utama yang dihadapi kebanyakan mahasiswa selama mereka menempuh pendidikan di universitas mereka. Berikut adalah 5 hal memperihatinkan yang umumnya akan kamu jumpai dan rasakan, serta apa yang dapat kamu lakukan untuk meringankan beban tersebut. 

 


Rasanya, gue nggak bakalan dapet kerja, Men

Ada begitu banyak hal yang mulai dipikirkan mahasiswa menjelang berakhirnya masa-masa studi mereka. Selain umur yang bertambah tua, lowongan pekerjaan adalah hal yang paling bikin galau ketika kamu sudah mau lulus. Rasanya, kecuali kamu kuliah di teknik, kedokteran, atau hukum (yang mana kalau kamu kuliah di jurusan-jurusan itu, sudah cukup jelas kamu mau jadi apa), mencari pekerjaan setelah lulus bisa menjadi hal yang sulit.

Gelarmu setelah lulus mungkin tidak memberikan indikasi yang jelas untuk bagaimana kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang telah kamu pelajari semasa kuliah. Tapi sebenarnya, banyak lulusan dari berbagai latar belakang dan pengusaha yang mencari lulusan dari berbagai jurusan, karena belajar dan mendapatkan gelar saja menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian, bahwa selalu ada alasan di balik sesuatu, untuk menulis, untuk debat, dan bekerja di bawah tekanan.

Jadi, jangan putus asa dulu hanya karena kamu tidak kuliah di Jurusan Teknik, Kedokteran, atau Hukum. Karena hidup itu penuh pilihan. Apa yang kamu lakukan saat ini, hasilnya akan kamu petik di masa depan.


Skripsi jelek ini kapan kelar?!

Ini cukup umum bagi mahasiswa angkatan tua ketika mulai merasa bahwa skripsi mereka keluar jalur dan/atau isinya jelek. Yah, setelah semua yang dilakukan seperti belajar secara mandiri tanpa pembimbing, melakukan berbagai penelitian sampai nggak tidur, dan menulis selama beberapa bulan terakhir, akan mudah untuk merasa sedikit kehilangan harapan tanpa bimbingan dosen pembimbing. Apa solusinya?

Jangan bunuh diri dulu jika kamu adalah korban dari tragedi memprihatinkan nomor 2 ini. Kalau kamu mau mencari dan bertanya, sebenarnya ada banyak tutor yang lebih dari sekedar senang hati yang akan menawarkan nasihat serta wawasannya kepadamu, dan akan meluangkan waktu mereka untuk menjawab pertanyaan atau kekhawatiran yang mungkin kamu miliki. Syukur-syukur kalau ada yang mau bantu ngerjain, at least, ngetik skripsimu lah. Kan lumayan tuh?


I’m all alone

I am all alone
Nah, biasanya mahasiswa-mahasiswa kalangan introvert ini yang ngerasa forever alone. Walaupun nggak semua, karena biasanya tipe-tipe ekstrovert lebih banyak temannya dan nggak begitu merasa kesepian. Kalau jomblo yang ngerasa forever alone sih udah mainstream, ya. Jadi, kamu termasuk yang mana? Dua-duanya?

Biasanya tekanan datang saat kamu nggak punya uang. Betul? Duit nggak ada, waktunya bayar kos, tunjangan finansial keluarga tidak mendukung, deadline tugas seabrek, apalagi buat kamu yang tinggal jauh dari rumah, ada masa-masa kamu mulai merasa seperti sangat terisolasi dari siapapun yang sebenarnya bisa membantumu. Atau, kamu terkadang merasa sungkan untuk minta tolong pada teman karena masalah yang kamu hadapi terlalu pribadi,  jadi kamu malu untuk menceritakannya.

Ada banyak layanan di sekitarmu yang dirancang untuk mahasiswa yang merasa seperti ini. Banyak universitas menawarkan layanan konseling gratis di mana kamu bisa mampir dan berbicara dengan seorang profesional yang memenuhi syarat. Jadi, jika kamu mengalami depresi atau merasa sendiri, manfaatkan fasilitas yang disediakan kampusmu. Kalau nggak ada, barangkali kamu bisa ke kampus sebelah. 

The worst thing in life is not to end up all alone. The worst thing in life is to end up with people that make you feel all alone.


Aku nggak tahu gimana cara menemui orang dan berteman dengan mereka

Hal ini biasanya terjadi pada kamu-kamu yang pemalu dan pendiam. Ayolah, udah jadi mahasiswa, waktunya berubah, karena mahasiswa adalah agen perubahan dan harus bisa menyuarakan pendapat serta gagasannya untuk kepentingan masyarakat. Salah satu tantangan paling sulit bagi mahasiswa tipe ini adalah pergi ke kota baru dan bertemu orang-orang baru dari berbagai latar belakang. Ini adalah masalah yang biasanya juga dirasakan oleh banyak mahasiswa internasional yang melakukan perjalanan dari luar negeri untuk belajar di negeri orang lain. Sangat umum bagi mahasiswa perantauan merasa homesick, dan sedikit sulit beradaptasi ketika menempati lingkungan yang asing.

Obat terbaik untuk ini adalah pergi keluar dan mencari apa hal menarik yang ditawarkan tempat tinggalmu yang baru. Jelajahi lingkungan sekitarmu dan pergi ke tempat-tempat menarik di kota baru. Selain itu, ada banyak hal lain yang dapat kamu lakukan jika kamu ingin mencari teman baru, yakni dengan bergabung klub olahraga atau masyarakat, atau melakukan pekerjaan sukarela di sebuah organisasi atau komunitas, atau mengikuti kegiatan apapun yang kamu minati di luar bidang akademis. Semua kegiatan ini adalah cara yang bagus untuk bertemu teman baru, tidak hanya memiliki teman-teman baru, tetapi juga keakraban dengan kota sehingga akan terasa seperti rumah kedua. Atau barangkali ketemu pasangan hidup –triple bonus, right?

Namun, hati-hati juga dalam berteman. Pilih-pilih teman adalah suatu hal yang hukumnya WAJIB! Tentunya kamu nggak ingin menghancurkan masa depanmu karena salah gaul, kan? Pilihlah teman yang membawa manfaat bagimu. Bukan berarti memanfaatkan, tapi, sebaik-baiknya teman adalah teman yang membawa kebaikan bagimu. True friends will not say something bad behind your back. They will say it right on your face.


Makanan sehat terlalu mahal?

Banyak mahasiswa sering mengeluh bahwa beli makanan sehat itu terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kantong mahasiswa! Mending makan Indomie goreng lebih murah daripada semangkuk besar salad.Ya kali, masa mau makan Indomie terus.

Namun, kamu perlu tahu bahwa kamu sebenarnya tidak harus membahayakan kesehatanmu dengan diet tidak sehat atau menukar makanan sehat dengan snack yang mengandung banyak bahan pengawet. Mungkin memang agak sedikit mahal, namun kesehatan lebih mahal dibandingkan apapun. Ada pepatah yang mengatakan bahwa, ‘cara terbaik untuk bersyukur pada Tuhan atas kehidupan adalah dengan menjaga kesehatan.’

Kalaupun masih kekeuh ingin yang murah, setidaknya belilah makanan di tempat yang bersih. Selain itu, kelola keuangan bulananmu dengan baik. Kamu bisa berbelanja bahan makanan di supermarket atau pasar, lalu memasak sendiri di kosmu. Selain lebih hemat juga menjamin kebersihan makananmu.


Nah, itu tadi tips-tips mengatasi 5 masalah mahasiswa yang paling umum terjadi selama masa perkuliahan. Semoga bermanfaat!